Nabi
melarang sahabatnya meniup air panas yang akan diminum. Beliau tidak
menerangkan tetapi melarang keras hal tersebut.
“Bahwasanya
Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam melarang bernafas pada bejana minuman atau
meniupnya”. (HR. At Turmudzi).
Alasan
yang dikemukakan adalah bahwa secara kimia napas manusia mengeluarkan CO2 dan
gas ini dapat terlarut ke dalam air di makanan menghasilkan asam karbonat
(Catatan di teks H2CO3 ditulis sebagai asam cuka). Kutipannya adalah sebagai
berikut
“Secara
teori kimia bahwa: apabila kita hembus napas pada minuman, kita akan mengeluarkan
CO2 yaitu carbon dioxide, yang apabila bercampur dengan air H20, akan menjadi
H2CO3, yaitu sama dengan cuka, menyebabkan minuman itu menjadi acidic.
Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh kita ketika minum seteguk demi seteguk,
jangan langsung satu gelas sambil bernapas di dalam gelas , hal ini juga
dilarang, ternyata saya baru tahu sekarang hikmahnya, bahwa ketika kita minum
langsung banyak, maka ada kemungkinan kita akan bernapas di dalam gelas, yang
akan menyebabkan reaksi kimia seperti di atas. “
Ternyata
dalam penelitian sains, air panas (H2O) yang bertemu dengan karbondioksida
(CO2) yang dihembuskan oleh mulut, maka akan menghasilkan persenyawaan H2CO3
(asam karbonat). Dan jika asam karbonat itu masuk dalam tubuh manusia, maka dapat
menyebabkan penyakit jantung.
nice post :)
BalasHapuskeren deh,tambah pengetahuan hhihi
BalasHapusbaru tahu q, hha
BalasHapusSangat bermanfaat
BalasHapus@aLL
BalasHapusiyya makasihh :)
terima kasih ,, aku baru tau kalo gak boleh
BalasHapusAlhamdulillah... mksh fim sdh d ingatkan :) ariskip.blogspot.com
BalasHapusNice post(late fim)😇
BalasHapus